Jakarta, Varises umumnya ditemukan di kaki dan terjadi pada perempuan. Tapi varises yang terjadi di testis bisa membuat laki-laki depresi serta mengganggu kesuburan atau menjadi infertil.
Jika testis tidak berfungsi dengan baik akan menghambat pembentukan dua zat penting yaitu sperma dan hormon testosteron pada laki-laki. Jumlah sperma yang terganggu merupakan penyebab utama infertilitas (ketidaksuburan). Sedangkan jumlah hormon testosteron yang rendah akan menimbulkan masalah seperti menurunnya dorongan seks, kesulitan ereksi, depresi klinis yang serius serta menyebabkan penipisan tulang atau osteoporosis di kemudian hari.
"Varicoceles adalah masalah yang jauh lebih serius daripada yang diperkirakan sebelumnya, karena testis di dalam tubuh butuh suhu tertentu agar bisa berfungsi dengan baik," ujar Prof Goldstein.Profesor Goldstein mengungkapkan operasi untuk mengatasi varicoceles akan membantu meningkatkan jumlah sperma, terutama pada pasangan yang tengah mencoba memiliki anak atau pasien varicoceles yang masih muda.Untuk mengetahui apakah varicoceles yang terjadi pada seseorang perlu dioperasi atau tidak, maka dilakukan 3 hal yaitu pemeriksaan sperma, besarnya pembengkakan vena dan perbedaan ukuran di kedua buah zakar.Sementara itu Dr Andri Wanananda, MS dalam konsultasinya di detikHealth menuturkan untuk mendiagnosis varicoceles bisa dilakukan pemeriksaan Doppler Ultrasound atau Digital Subtraction Angiography.
Umumnya varicoceles bisa terjadi jika testis terlalu sering tertekan atau tergesek sehingga menimbulkan panas, karenanya laki-laki yang sering atau terlalu lama duduk dan berkendara di atas motor atau mobil berisiko terkena varicoceles
